Pada bulan Maret 2017, Pemerintah Negara Bagian Australia mengumumkan rencana untuk menyediakan dana senilai US $ 114 juta yang dibuat untuk mendukung proyek energi terbarukan yang dinamakan Sistem Powerpack. Proyek ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di negara bagian Australia. Tesla terpilih dari lebih 90 tawaran kompetitif yang masuk untuk menyediakan seluruh komponen penyimpanan energi untuk Neoen’s Hornsdale Wind Farm. Namun, ternyata Tesla malah menjadi bahan olok-olokan di twitter oleh pihak-pihak yang ragu dengan kemampuan Tesla.
Menjawab keraguan pihak-pihak yang mengolok-olok di twitter tersebut, Elon Musk kemudian membuat taruhan untuk membangun baterai terbesar di dunia dalam waktu 100 hari atau dia akan membayarnya. Dan sekarang dia berhasil menyelesaikannya. Tesla telah menyelesaikan pemasangan baterai lithium ion kolosal di Australia Selatan, sebuah sistem Powerpack dengan kapasitas 100 megawatt. Sekarang sedang memasuki masa percobaan oleh regulator.
Pengujian oleh regulator akan dimulai dalam beberapa hari ke depan untuk memastikan baterai dapat dioptimalkan dan memenuhi persyaratan AEMO dan Pemerintah Australia Selatan, sebelum operasi dimulai pada 1 Desember.
Perwakilan dari Tesla, perusahaan energi terbarukan Prancis, Neoen dan Adelaide, firma teknik Consolidated Power Projects akan bergabung dengan South Australia Premier Jay Weatherill minggu depan untuk secara resmi meluncurkan baterai tersebut.
Sistem Powerpack bertujuan untuk “menstabilkan grid South Australia” dan menyediakan cukup tenaga listrik untuk lebih dari 30.000 rumah di Australia.
